Heal

Mind

Rest

Eat

Joy

Free

Spiritualitas Bali untuk Masyarakat Modern

·

·

spiritual -

Spiritualitas di Bali adalah spiritualitas yang sistematis, sebuah metodologi spiritual yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan satu sama lain. Ajaran spiritual di Bali tidak hanya tentang manusia dan Tuhan, tetapi juga tentang sesama manusia, bahkan tentang alam dan seluruh ciptaan.Semua itu kemudian menjadikan ajaran spiritual Bali sebagai salah satu ajaran yang paling unik, lengkap dan mendalam yang tidak “memisahkan” manusia dengan kehidupannya atas nama spiritual, namun justru mencampurkan manusia dengan kehidupannya.

Banyak ajaran spiritual yang mengajarkan pentingnya menghindari bahkan meninggalkan “kehidupan duniawi” untuk mencapai apa yang diyakini sebagai pencerahan. Dedikasikan diri Anda untuk melakukan yoga atau puja dan lupakan semua hal lainnya. Namun tidak demikian halnya di Bali, ajaran spiritualnya yang sangat sistematis dengan struktur yang indah mengajarkan kita untuk hidup sesuai dengan tahap perkembangan alamiah manusia. Mulai dari menuntut ilmu, keluarga, hingga pada saatnya nanti melepaskan semua ikatan duniawi.

Keduniawian tidak dipandang sebagai sesuatu yang “rendah” dalam spiritualitas Bali. Sebaliknya, pemenuhan dan pencapaian keinginan duniawi atau materi adalah tahap dalam kehidupan yang perlu dijalani, tetapi semua prosesnya mengarah pada sikap meditatif yang membawa pada kesadaran spiritual yang lebih tinggi (moksa). Sistem spiritual yang “membumi” ini bertujuan untuk mengarah pada kebahagiaan duniawi dan peningkatan kesadaran spiritual.

Pencapaian keinginan duniawi/materi dan kesadaran spiritual bukanlah dua hal yang terpisah dan bertentangan, tetapi saling mendukung satu sama lain. Sebagai manusia, kehidupan kita di dunia ini memiliki kedua unsur tersebut, namun usaha dan hasil dari kebahagiaan duniawi dapat terlihat. Manusia dapat hidup bahagia selama di bumi baik bahagia dengan dirinya sendiri, harmonis dengan sesama manusia dan tentu saja dengan alam yang merupakan “rumah” hidup kita selama di dunia.

harmony -Dan salah satu ajaran yang dapat membantu kita menjadi bahagia selama di dunia ini adalah melalui keharmonisan. Keharmonisan antara Anda dan sang pencipta, keharmonisan antara Anda dan sesama manusia, dan keharmonisan antara Anda dan alam. Anda tidak akan bisa hidup bahagia selama Anda tidak harmonis dengan manusia lain, karena bagaimana Anda bisa bahagia jika kemanapun Anda pergi ada yang membenci dan memusuhi Anda, bagaimana Anda bisa bahagia jika Anda selalu membenci dan memusuhi orang lain. Lalu bagaimana Anda bisa hidup bahagia jika alam rusak? Jika banjir terjadi di mana-mana karena sungai yang tidak dirawat, jika tanah longsor karena hutan yang gundul dan bentuk-bentuk kerusakan alam lainnya.

Ajaran leluhur ini dapat menjadi pegangan yang sangat berarti dalam menjalani kehidupan yang penuh dinamika sebagai manusia modern, terutama karena begitu banyak masalah yang terjadi saat ini baik di tingkat personal maupun di tingkat global disebabkan oleh kurangnya keharmonisan.

Ketidakharmonisan Anda dengan rekan kerja secara tidak langsung (sadar atau tidak sadar) akan mempengaruhi performa kerja Anda, ketidakharmonisan Anda dengan rekan bisnis akan mempengaruhi performa bisnis Anda, ketidakharmonisan Anda dengan pelanggan akan membuat mereka tidak puas, dan contoh-contoh lainnya seperti di lingkungan keluarga, tempat kerja, komunitas sosial, kehidupan bernegara bahkan secara global. Selain itu, manusia yang bukan hanya makhluk pribadi tetapi juga makhluk sosial, kebutuhannya akan hubungan yang harmonis dengan manusia lain telah tertanam kuat dalam otak manusia sejak zaman primitif, yang telah menjadi salah satu kebutuhan mendasar dalam otak reptil manusia. Tak pelak, jika Anda secara sosial tidak mengalami keharmonisan (baik dengan pasangan, keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan sosial lainnya), maka Anda secara pribadi akan merasa tidak tenang dan pada akhirnya akan merembet ke berbagai hal lainnya.

tri hita karana -Kemudian, hubungan yang harmonis dengan “Tuhan” adalah fondasi dari pencapaian semua keharmonisan lainnya, jika Anda menyadari bahwa di dalam diri setiap orang ada Tuhan, maka Anda akan menghormati semua orang, dan dengan Anda menyadari bahwa di dalam setiap elemen alam adalah takhta Tuhan, maka akan disakralkan dan dihormati dengan cara seperti itu, karena semua yang ada adalah perwujudan Tuhan.

Bayangkan betapa indahnya kehidupan di bumi ini jika setiap manusia mampu melihat manusia lain sebagai manifestasi Tuhan, bayangkan alam akan tetap dengan keindahan dan keutuhannya jika manusia menyadari bahwa semua adalah Tuhan.

Di Bali, kesadaran tentang semua adalah Tuhan dilakukan tidak hanya dengan filosofi tetapi juga dengan ekspresi dinamis dari berbagai ritual dan eksperimen metafisik yang sangat terstruktur yang pada prinsipnya mengajarkan bahwa di dalam diri manusia (dalam diri Anda dan setiap manusia lainnya) ada Tuhan, seolah-olah menjadikan tubuh manusia sebagai kuil suci-Nya.

Ajaran spiritual Bali kemudian menjadikannya sebagai ajaran yang “Membumi”, tidak hanya tentang ajaran “Di Atas” tetapi bagaimana kita dapat hidup harmonis dengan semua penghuni bumi dan bahkan dengan bumi itu sendiri. Doktrin spiritual yang membuat manusia menjadi lebih manusiawi, tidak hanya seperti dewa sampai-sampai lupa bahwa kaki masih menginjak tanah, lupa bahwa ia masih hidup di bumi bersama manusia lain, dan tentu saja masih membutuhkan manusia lain dan bumi, baik untuk pertumbuhan pribadi maupun spiritual. Dan sangat disayangkan bahwa doktrin spiritual yang sangat “membumi” ini, yang sederhana namun sangat dibutuhkan oleh manusia modern, ditinggalkan karena berbagai alasan, hanya karena tidak banyak yang mengeksplorasi bagaimana semua nilai kehidupan luhur spiritualitas Bali ini dapat sangat membantu kehidupan manusia di masa sekarang, baik secara pribadi maupun secara global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *